Ini adalah pengenalan pertama saya dengan konsep bagaimana sendi dalam tubuh dapat menyebabkan disfungsi tempat lain. Sederhana tapi brilian. Saya menghabiskan beberapa tahun belajar tentang anatomi dan fisiologi dan belajar bagaimana untuk mengevaluasi sendi. Saya jadi tahu saat harus mengevaluasi segmen sendi dan menganalisa baik pasif dan dinamik, menghapal "blueprint" otot otot yang mengalami disfungsi. Sampai bisa mengenali saat ada orang yang sedang berjalan ataupun melihat foto seseorang, ada disfungsi apa saja, otot otot mana saja yang tightness dan weakness serta koneksinya dengan disfungsi segmen didaerah lain.
Lebih dari dua dekade terakhir telah ada langkah maju terhadap pemahaman gerakan manusia dan disfungsinya. Telah ada banyak terobosan signifikan dalam memahami hal-hal seperti:
--> Bagaimana Scapula mempengaruhi Glenohumeral Joint
--> Bagaimana Pelvic Tilt mempengaruhi, Lumbal dan Thoracal Spine, Scapula dan Shoulder.
--> Bagaimana Hip dan Kaki mempengaruhi Lutut
Di atas hanya sebagian contoh kecil dari konsep-konsep ini, dan ada banyak lagi yang lain. Jadi teringat waktu awal awal kerja menangani pasien nyeri bahu, saya fokus melakukan terapi didaerah bahu (bagi saya itulah tujuan memberikan terapi pada saat itu) tanpa berpikir bahwa disfungsi bisa saja berasal dari daerah lain.
Kesalahan Pemahaman Terhadap Konsep Kinetics Chain
Setelah mempunyai pengalaman menangani pasien dan semakin saya belajar, saya menyadari bahwa pemahaman asli saya mengenai konsep kinetic chain mungkin tidak ideal. Ada bagian penting yang saya awalnya tidak sepenuhnya memahami, tapi merasa seperti saya lebih memahami sekarang.
Yang Pertama Adalah Tidak Semua Link Dalam Kinetics Chain Pada Tubuh Manusia Mempunyai Pengaruh Yang Sama Penting
Hal yang segera saya sadari adalah bahwa sebenarnya tidak seperti analogi rantai besi (yang biasa kita beli di toko bangunan) , di mana jika kita memutuskan satu bagian rantai berarti akan terputus sambungannya maka rantai tidak berguna lagi, tubuh manusia tidak bekerja seperti itu. Tidak setiap sambungan dalam kinetic chain adalah sama pentingnya. Pernahkah mendengar tentang cerita seseorang yang terputus jari kaki dan beberapa lama kemudian mulai mengalami masalah bahu kontralateral? Bisa saja….
Adanya weakness atau kelemahan, akan mengubah gaya berjalan, mengubah Hip, Pelvic, Spine , Scapular, dan bisa menyakiti bahu. Ini BISA terjadi. Tapi ini cukup ekstrim, butuh proses yang panjang untuk bisa sampai ke bahu dan orang tersebut mungkin sudah memiliki beberapa masalah mendasar yang terjadi sebelum terputusnya jari kaki. Jari kaki yang terputus akan mempunyai efek yang besar, tetapi efek yang terbesar adalah sendi yang paling dekat dengannya yaitu sendi-sendi kaki dan ankle, dan area tersebut yang akan terpengaruh paling besar dibandingkan bahu.
Begitu juga dengan Flat Foot atau Pronation Foot dapat memiliki dampak besar, tapi sebenarnya dampak terbesar di sendi terdekat yaitu Knee, kemudian Hip, sampai sisanya, Bahu, Leher dan bisa menyebabkan masalah pada sending rahang/ TMJ. Daerah Knee akan mendapatkan efek yang paling besar dan yang terjauh akan mendapatkan pengaruh yang semakin kecil.
Analogi yang lebih pas untuk Kinetic cChain seperti riak air dari pada seperti rantai besi. Jadi, tidak rantai, tetapi reaksi berantai. Ambil Pelvic Tilt sebagai contoh. Ada ketegangan, kelemahan, atau ketidakseimbangan pada Hip akan memiliki pengaruh besar pada pinggang bawah dan lutut, dan dampak jauh lebih sedikit pada sendi yang lebih jauh dari Hip.
Ini mungkin tidak banyak mengubah pikiran seketika yang belajar Postur dan Kinetic Chain, tapi mudah mudahan ini berdampak pada cara kita mengevaluasi. Bagaimana menggunakan konsep ini, selalu mulai dari pusat riak air kemudian merembet ke cabang lebih luar dan seterusnya. Dengan menggunakan metode ini, Kita akan menemukan daerah ketidakseimbangan dan disfungsi yang memiliki pengaruh besar pada area patologi. Pada dasarnya, bekerja dari pusat ke luar. Setelah menemukan daerah daerah disfungsi terdekat, reevaluasi dan assesmen apakah masalah menjadi lebih baik atau tidak, jika diperlukan baru bergerak lebih jauh dalam kinetic chain.
Kelalaian besar kita lainnya tentang kinetic chain adalah kadang kita memikirkan setiap sambungan dalam rantai sebagai sendi. Ini adalah versi sederhana dari kinetic chain, biomekanik murni dari sebuah arthrokinematics. Dengan kata lain kita harus menyadari bahwa ada banyak hal yang bisa mempengaruhi kinetic chain diantara masing-masing sendi. Termasuk Otot, Fasia, Ligamen, Tendon, dll. Pada dasarnya, itu bukan hanya sendi, tetapi juga segala sesuatu di antaranya.
Ilmuwan Dan ahli fisioterapi telah melakukan langkah besar beberapa tahun terakhir ini, terutama dengan konsep seperti Myers dengan 'Anatomi Trains", Fascial Manipulasi oleh Stecco, Sahrmann dengan Movement Impairment Syndromes, dan Functional Movement oleh Cook.
Kinetic chain seharusnya tidak hanya bagaimana leher mempengaruhi bahu, mempengaruhi siku dan mempengaruhi pergelangan tangan. Ini harus mencakup semua hal seperti bagaimana:
--> Kelemahan Serratus Anterior mempengaruhi Impingement Subacromial
--> Plantar Fascia mempengaruhi Achilles Tendon dan Betis/Calf
--> Psoas mempengaruhi biomekanik Patellofmoral
--> Tightness Pectoralis Minor mempengaruhi kelemahan Lower Trapezius
Sebuah sendi tidak harus hanya mempengaruhi sendi dan otot pengaruh ke otot. Semua struktur ini bekerja dan berinteraksi bersama-sama. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah Upper Cross Syndrome dari Vladimir Janda
Ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana Tightness dan Inhibisi bisa pempunyai pengaruh yang berbeda pada daerah di sekitar sendi. Ini adalah konsep Kinetic Chain yang sebenarnya. Tidak hanya sendi untuk sendi tetapi struktur untuk struktur. Sesuatu yang perlu dipertimbangkan saat kita berpikir tentang bagaimana fungsi tubuh dan bagaimana gerakan dicapai. Faktor-faktor ini berkaitan dengan konsep kinetic chain harus diterapkan ketika membahas gerak fungsional.
0 Response to " Pemahaman Yang Kurang Tepat Tentang Konsep Kinetics Chain "
Post a Comment