Siang
itu, Minggu 17 Maret 2013 saya akan bertemu dengan seseorang yang
kemarin (Kamis, 14 maret 2013) mengadakan acara di Hotel Asia Solo
mengenai Fisioterapi pada cidera olahraga. Di acara tersebut saya
bersama 3 rekan saya yang selalu hadir dalam beberapa tulisan sebelumnya
(Suryo, Anjar, dan Yudhi) berkesempatan untuk hadir. Pada acara yang digelar di ruang pertemuan Nakula Hotel Asia tersebut membahas penanganan cidera yang sering terjadi pada pemain olahraga, khususya Basket. Pembicara pada acara kali ini adalah Asep Azis (fisioterapi CLS Knights) dan Ramos (fisioterapi Pelita Jaya). Acara berlangsung dari jam 4 sore hingga 8 malam.
Pada
acara ini saya berkesempatan bertemu dengan Mas Asep yang sudah saya
kenal di jejaring media sosial twitter hampir satu tahun yang lalu.
Awalnya Physio Corner, akun jejaring media sosial yang saya kelola dengan beberapa teman saya sudah berinteraksi sejak lama dengan Physiopreneur, komunitas Sport Physiotherapy yang didirikan oleh Mas Asep.
Di
akhir pertemuan saya meminta hasil dokumentasi sebagai kenang-kenangan.
Di tengah kesibukannya mendampingi CLS Knights yang sedang bertanding
di NBL Series Solo 2013, tercapai kesepakatan saya bisa bertemu pada
hari minggu siang.
Saya : “halo mas saya udah dibawah” ujarku dalam pembicaraan di telpon
Mas Asep : “oke saya turun sekarang”
Selang 5 menit kemudian mengenakan seragam staf tim dari CLS Knight Mas Asep keluar dari lift.
Mas Asep : “sori udah nunggu lama”
Saya : “ah nggak mas saya juga baru aja nyampe, saya boleh minta foto acara kemarin mas ?”
Mas Asep : “oke bawa flash disk ?” sembari membuka laptop di ruang tunggu
Saya : “ada mas” jawabku
Setelah tampilan desktop muncul Mas Asep mencarikan file yang dimaksud dan segera mentransferkannya,
Saya : “ada pertandingan jam berapa mas ?”
Mas Asep : “jam 11 nanti kok”
Saya : “oh ya mas, saya mohon izin untuk publish acara kemarin di Kompasiana ya mas ?”
Mas Asep : “oke gak apa, bagus itu”
Saya
: “kalau tidak salah Mas Asep juga Kompasiana ya ? saya baca komentnya
yang di tulisan mengenai Fisioterapi Pelita Bandung Raya itu yang
dikatain tukang pijat”
Mas
Asep : “oh iya saya baru bergabung di Kompasiana, iya namanya juga
orang awam mas wajar aja. Malah ada kabarnya sebelumnya sudah ada
Fisioterapi di PBR kabarnya pula udah dapat sertifikat AFC ?”
Saya : “apa iya mas ? emang namanya siapa ? itu lulusan dari mana ?”
Mas
Asep : “namanya ****** gak tau lulusan dari mana. Minimal kita ini
sesama rekan fisioterapi tau lah siapa dan darimana asalnya. Eh gak
taunya cuma ngaku-ngaku aja. dan sekarang terbukti para pemain di PBR
kalau cidera larinya udah ke Fisioterapi.
Saya : “oh begitu toh, eh ngomong-ngomong Physiopreneur itu awal mulanya gimana mas ?”
Mas Asep : “itu
awalnya dari komunitas dulu semasa kuliah yang khusus ke arah sport
injury physiotherapy. Lah terus dari media sosial teman-teman banyak
yang nanya “mas gimana nih mau kembangin sport injury physiotherapy ?”
ada juga yang nanya gimana mau kerja di physiotherapy sport injury.
Yaudah kenapa gak kita dirikan sekalian ?” ujarnya
Saya : (mengangguk dan mendengarkan)
Mas
Asep : “lah dari situ lah sebenarnya awal mulanya dulu hingga
berkembang seperti sekarang ini. Oh ya nanti kalau ada yang berminat di
Sport Injury kita masih butuh 2 Fisioterapi Cowok ya buat Klinik
Fisioterapi di Surabaya. Lah kalau Physio Corner sendiri itu gimana ?
Saya
: “kalau kita dasarnya juga sama mas. Berawal dari komunitas
Fisioterapi tapi kita tidak mengobrol mengenai keilmuan. Kami berbicara
mengenai sisi lain dari fisioterapi, seperti gimana pengalaman waktu
praktek, alasan kenapa masuk fisioterapi dan lain-lain toh kami masih
mahasiswa walaupun kelas transfer kan hitungannya juga masih mahasiswa”
Mas Asep : “jadi sekarang kuliah transfer ?”
Saya : “iya mas transfer S1 di UMS, lah Mas Asep sendiri dulu kuliah dimana ?”
Mas Asep : “saya ngambil di Esa Unggul tahun 2004, lulus 2008 ?”
Saya : “2008 ? itu pas tahun saya awal masuk kuliah mas hehe”
Mas Asep : “oh ya hehehe, ngomong-ngomong kenapa Physio Corner sudah jarang aktif lagi ?”
Saya
: “karena ada aktifitas di perkuliahan mas, seperti Skripsi dan
Seminar. Kita itu aktif pas sebelum acara seminar yang Learn and Share
yang kemarin itu jadinya Physio Cornernya memang harus vakum dulu dan
konsen ke seminar waktu itu”
Mas Asep : “oh yang seminar tentang beasiswa fisioterapi keluar negeri itu ya ? lah sekarang jadinya sibuk apa ?”
Saya
: “iya mas, sekarang sudah ada aktivitas masing-masing. Salah satu
admin yang juga teman saya juga sudah bergabung sebagai Fisioterapi
dengan Tim Rio Haryanto, ada juga yang setelah lulus bakal balik ke
Lampung, dan saya sendiri mungkin setelah lulus ini akan mendaftar di
Kampus sebagai pengajar.
Mas Asep : “Rio yang pembalap itu ? wah hebat ya”
Lalu obrolan kami ngalor ngidul tak
tentu arah seolah sudah pernah bertemu sebelumnya. Mungkin karena ada
kesamaan sebagai rekan fisioterapi obrolan siang ini tidak akan
menemukan titik jenuhnya. Tak selang berapa lama Tim Putri yang akan
berlaga di Sritex Arena sudah turun dan bersiap naik ke Bus.
“Sep, ayo !” ujar salah seorang staf official yang juga mengenakan seragam yang sama dengan Mas Asep.
Mas Asep : “oke lain kali lagi ya disambung obrolan kita ini”
Saya : “oke mas, semoga sukses”
Bus yang menghantar Tim Putri CLS Knights pun melaju meninggalkan hotel, begitu pula dengan saya.
0 Response to " Bincang Bareng Asep Aziz, Founder Physiopreneur Dan Fisioterapi CLS Knights Surabaya "
Post a Comment